Allah juga mengungkapkan bahwa orang-orang seperti itu mengganggap anak perempuannya menjadi barang cantik yang tidak mampu berdiri sendiri.
Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa yang dijadikan sebagai misal bagi Allah Yang Maha Pemurah; jadilah mukanya hitam pekat sedang dia amat menahan sedih.
“Dan apakah patut orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran!” (Surat az-Zukhruf: 17-18)
Melalui para Nabi-Nya, Allah mendidik orang-orang seperti itu tentang asal mula kesalahan pandangan prasangka ini.
Terima kasih kepada para Nabi dan berkembangnya Islam di antara masyarakat, pandangan bodoh dan tercela ini telah benar-benar dikekang.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Terima Kasih Para Nabi"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.